Jumat, 15 Oktober 2010

Teman


Teman, sungguh saya menyayangimu meski kadang tidak dengan cara yang kamu inginkan
Teman, sungguh selama ini kamu sudah jadi bagian dari hidup saya meski mungkin saya tidak berarti bagi kamu
Teman, sungguh saya membutuhkan kamu untuk melengkapi kesempurnaan hidup saya meski mungkin kehadiran saya tidak kamu harapkan

Teman, buat saya, kamu ternyata bukan sekedar makanan pelengkap teman nasi tapi kelamaan kamu sudah jadi nasi itu sendiri
Teman, buat saya, perjumpaan dengan kamu adalah adrenalin sosialita yang bukan lagi sekunder tapi menjadi primer
Teman, buat saya, berbincang dan melewati waktu bersama adalah pelepas jenuh rutinitas yang menyegarkan

Teman. saya menyadari betul bahwa kamu adalah salah satu sumber inspirasi dan ide brilian yang cemerlang
Teman, saya mengetahui dengan pasti bahwa kamu adalah bukti keeksisan saya sebagai mahluk simbiosis yang mutual
Teman, saya benar benar mengerti kamu adalah pribadi yang selalu menyentuh rasa ego saya menjadi lebih sensitif 

dari hati saya yang paling dalam, saya membutuhkan dan amat sangat merindukan kamu
tapi saya tidak pernah mengerti kenapa kamu pergi dari saya, kamu tinggalkan saya dan saya sungguh merasa bahwa kamu membenci saya

sungguh bukan hal yang mudah buat saya melupakan kamu, rasanya amat berat karena tiap saat saya masih tergoda untuk selalu mencari dan menghubungi kamu, tapi ketakutan akan kekecewaan mengalahkan keingin saya. jadi biarlah saya pada keputusan saya saat ini, mungkin besok akan berubah saya ga tahu . . .. 


temanmu yang sampai saat ini masih terus merindukan kamu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar